# PEMBELAJARAN TATAP MUKA DILAKSANAKAN SECARA TERBATAS # AYO IKUTI VAKSIN # TETAP PATUHI PROKES #

Slide-1

Ayo Patuhi Protokol Kesehatan

Slide-2

Selamat pada Pak Maid dan Bu Tatik sebagai Guru Berprestasi Tingkat MA

Slide-3

Tim Robotika Top Contender Akademi Madrasah Digital 2020 Tingkat Nasional

Slide-4

Wisuda Purna Siswa

Slide-5

Sementara Pembelajaran Dilaksanakan secara Online

Rabu, 27 Desember 2017

Profil Ekstrakurikuler Paskib Danu Dirja MAN 2 Nganjuk

Visi , Misi  dan Sejarah Ekstrakulikuler Pasukan Pengibar Bendera Danu Dirja
Madrasah Aliyah Negeri Nganjuk
  • Visi dan Misi:
  1. Membentuk siswa-siswi menjadi sosok yang disiplin, tegas, berani serta memiliki jiwa kebersamaan yang kuat dalam mewujudkan cita-cita sekolah.
  2. Menjadikan siswa-siswi yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur.
  • Sejarah singkat:
Pada tanggal 5 maret 2012, bapak kepala Madrasah Aliyah Negeri Nganjuk yang saat itu adalah bapak Drs.Moh.Harisuddin, M.Ag mengeluarkan SK kepada salah satu guru MAN Nganjuk, bapak Mochamad. Masrur,S.Pd untuk merintis sebuah ekstrakuliker PASKIBRA di Madrasah Aliyah Negeri Nganjuk. Tujuan utama turunnya Surat Keputusan ini adalah atas dorongan persaingan kompetensi siswa seluruh kabupaten Nganjuk yang harus memiliki sikap tegas, disiplin serta berani dalam bertindak kebenaran.
Mandat yang diberikan oleh Kepala sekolah kepada bapak masrur segera dijalankan dengan menunjuk salah satu siswa yang dianggap kompeten dan mengetahui tentang Pasukan Pengibar Bendera. Siswa itu adalah Muhammad Abdul Karim Amrullah yang juga terpilih dalam anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Kabupaten pada tahun sebelumnya, sebagai pelaksana lapangan dalam proses perintisan Pasukan Pengibar Bendera Danu Dirja Madrasah Aliyah Negeri Nganjuk.
Setelah mengalami proses yang cukup lama, terkumpul anggota PASKIBRA Danu Dirja yang berjumlah 25 anggota dari siswa-siswi MAN Nganjuk. Anggota terkumpul ini kemudian merumuskan nama Ekstrakulikuler, Lambang Ekstrakulikuler, Visi dan misi serta Aturan Dasar Ekstrakulikuler.

Profil Ekstrakurikuler Olah Raga

PROFIL EKSTRA OLAHRAGA (BOLA VOLI)
Profil
Ekstra Bola Voli merupakan salah satu ekstra yang cukup eksis dan diminati di MAN Nganjuk dengan segudang prestasi yang pernah diraihnya dan memilik nama organisasi yang dijuluki GVC (Generation Voli Club).Pada dasarnya, voli membuka pendaftaran bagi siapa saja, tanpa mengenal pengalaman dalam bermain, karena VoliMAN Nganjuk akan memberikan pelatihan dasar kepada seluruh anggota setiap minggunyadilaksanan 2 kalidanmelaksanakan sparring partner untukmelatih mental danmenambahwawasan yang lebihluas.

PROFIL EKSTRA OLAHRAGA (SEPAK BOLA) 2016/2017
Profil
Ekstra ini mengalaimi perkembangan yang sangat baik, sehingga hampir setiap tahun ajaran baru selalu mendapat cukup banyak anggota junior dibandingkan dengan ekstra lain di MAN Nganjuk.
Prestasi-prestasi dapat ditempuh dengan baik, walau bukan pemenang tapi sportifitas tetap dikibarkan pada jiwa anggota pecinta olahraga ini. Disapimping itu pula, agenda-agenda yang sudah tersusun dapat dialaksana secara maksimal. Mulai dari materi, latihan fisik, tehnik, sparing partner hingga agenda perlombaan.

Pembina                                  : Wiwik Winartiningsih S.Pd

Prestasi yang diraih
  1. Juara 3 boal voliputra antar SMA / se-derajat se-Kabupaten Nganjuk di STIKES Satria Bhakti Nganjuk.
  2. Juara 2boal voliputra AKSIOMA 2017 se-Kabupaten Nganjuk.
  3. Juara 1 bola voli se-KKM MAN Nganjuk
  4. Juara 4 boal voli putri antar SMA / se-derajat se-Kabupaten Nganjuk di STIKES Satria Bhakti Nganjuk.
  5. Juara 1 futsal putra AKSIOMA 2017 se-Kabupaten Nganjuk.
  6. 8 besar Liga SLTAKota se-Kabupaten Nganjuk
  7. Juara 1 futsal se-KKM MAN Nganjuk
  8. 16 besar futsal SMAN3 Nganjuk


Profil Ekstrakurikuler Jurnalistik “OASE” MAN 2 Nganjuk

Profil Ekstrakurikuler Jurnalistik “OASE”
MAN 2 Nganjuk
Sejarah Ekstrakurikuler Jurnalistik
     Ekstrakurikuler Jurnalistik “OASE” adalah salah satu ekstrakurikuler di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Nganjuk.  Ekstrakurikuler Jurnalistik terbentuk pada 17 Juli 2010. Saat itu nama “OASE” adalah usulan dari Bapak Moh. Kasnan, S.Ag. “OASE” artinya sumber air di padang pasir. Harapannya OASE menjadi sumber atau sarana informasi tentang MAN Nganjuk di tengah-tengah derasnya arus informasi.
     Pertama kali yang menjadi pembina Jurnalistik adalah Bu Nurul Swandari, S.Pd., pengajar bahasa Indonesia. Tahun berikutnya Bu Nurul dibantu oleh Pak Thoif H. S.Sos., pengajar sosiologi Tahun 2015 pak Thoif pindah ke Bojonegoro sehingga pembina 2 digantikan oleh Pak Puguh Utomo, S.Sos., pengajar sosiologi. Bu Nurul fokus pada majalah dan Pak Puguh fokus pada majalah dinding (mading). Awal 2016 Bu Nurul pindah mengajar di Jombong. Sejak itu, Jurnalistik diserahkan pada Pak Puguh sampai sekarang.
     Sesuai dengan nama “jurnalistik”, ekstrakurikuler ini menekankan pada bidang jurnalistik. Misalnya penulisan berita, fotografi, karikatur, penulisan sastra, dan lain sebagainya. Media publikasi pada waktu itu adalah majalah dinding (mading) dan majalah “OASE” MAN Nganjuk. Akhir-akhir ini Jurnalistik juga menangani pengelolaan www.man2nganjuk.sch.id. Di samping itu, juga memanfaatkan sosial media seperti facebook, whatsapp, dll.
     Seiring waktu, ekstrakurikuler Jurnalistik makin berkembang. Mading senantiasa dikelola dan diperbarui setiap sebulan sekali. Tema mading juga menyesuaikan dengan momen terkini. Misalnya tema tentang maulid Nabi Mohammad SAW., tema tentang hari kemerdekaan, dan lain-lain. Sampai saat ini ekstrakurikuler Jurnalistik mengelola empat mading. Dua di lorong utama gerbang masuk MAN Nganjuk. Ketiga di dekat lapangan volley. Keempat di lantai dua gedung MAN Nganjuk.
     Sampai akhir tahun 2016 Jurnalistik juga telah menerbitkan majalah sampai 12 edisi. Secara rutin, setiap 6 bulan sekali Jurnalistik menerbitkan majalah bernama “OASE” MAN Nganjuk. Majalah biasanya dicetak sebanyak 900 eksemplar. Jadi, setiap siswa/siswi MAN Nganjuk kelas X, XI, XII mendapatkan 1 majalah. Sisa majalah misalnya diberikan pada bapak ibu guru, TU, serta perpustakaan MAN Nganjuk. Majalah juga diberikan pada perpustakaan tempat SMP atau MTs di Kabupaten Nganjuk sebagai bentuk publikasi.
Visi Ekstrakukuler Jurnalistik
  1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan jurnalistik berdasarkan iman dan taqwa
  2. Membentuk karakter jurnalistik madrasah yang profesional
  3. Sesuai dengan visi MAN Nganjuk
Misi Ekstrakurikuler Jurnalistik
  1. Mencetak jurnalis madrasah yang kompeten dan berprestasi
  2. Memajukan ekstrakurikuler yang berlandaskan kode etik jurnalistik
  3. Menyebarkan informasi secara proporsional pada madrasah dan masyarakat
  4. Sesuai dengan misi MAN Nganjuk
Prestasi

  1. Juara II fotografi skill contest tahun 2015 Se-Kab. Nganjuk

Profil Ekstrakurikuler Adz-Dzakia English Club MAN 2 Nganjuk

Sejarah Adz-Dzakia English Club MAN Nganjuk
     Adz-Dzakia merupakan suatu ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri Nganjuk yang berbasis Bahasa Inggris dan menjadi wadah untuk para siswa-siswi MAN Nganjuk yang ingin mengembangkan kemampuan berbahasa inggrisnya.
     Pembentukan ekstrakurikuler Bahasa Inggris ini adalah dilatarbelakangi dari inisiatif siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Nganjuk yang mempunyai kegemaran dalam bidang bahasa Inggris untuk mendirikan sebuah ekstrakurikuler bahasa inggris resmi yang dinaungi Madrasah Aliyah Negeri Nganjuk. Inisiatif tersebut didukung penuh oleh para guru terutama guru bidang studi bahasa inggris sehingga pada tanggal 16 Oktober 2005 berdirilah Ekstrakurikuler Bahasa Inggris di bawah naungan Madrasah Aliyah Negeri Nganjuk yang diberi nama Adz-Dzakia English Club.
            Pembina Ekstrakurikuler Adz-Dzakia English Club pertama adalah Ibu Enis Faizah. Beliau merupakan guru bidang studi Bahasa Inggris sekaligus TOEFL.
     Kata Adz-Dzakia diambil dari Bahasa Arab yang mempunyai arti Cerdas. Sesuai artinya, Ekstrakurikuler Adz-Dzakia English Club ini diharapkan dapat menjadi sebuah perkumpulan siswa-siswi cerdas dan berprestasi dalam bidang bahasa Inggris.

     Lalu mengapa Nama Ekstrakurikuler diambil dari kata Bahasa Arab dan bukan diambil dari bahasa Inggris? Hal ini berdasarkan beberapa pertimbangan. Diantaranya pada saat Ekstrakurikuler didirikan, Waka Kesiswaan Madrasah adalah guru bidang studi Bahasa Arab. Beliaulah yang memberi nama ‘Adz-Dzakia’. Beliau mempunyai harapan Ekstrakurikuler ini dapat menjadi generasi yang cerdas. Selain itu, Ekstrakurikuler ini berdiri dibawah naungan Madrasah, sebuah sekolah yang berbasis Islam. Maka diberilah nama ‘Adz-Dzakia English Club’, sebuah ekstrakurikuler Bahasa Inggris yang berdiri di bawah naungan madrasah.

Website Sekolah di Era Digital


Oleh: Puguh Utomo, S.Sos.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerjasama dengan Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) memiliki program satu juta domain .id gratis untuk UKM, sekolah atau pesantren, komunitas, bahkan desa. Sejumlah syarat harus dipenuhi untuk mendapatkan dan syaratnya tidak terlalu rumit. Tujuannya, antara lain memperbanyak konten positif di dunia digital Indonesia, membantu wirausahawan memasarkan produknya melalui internet, dan sekolah/institusi pendidikan dan institusi pemerintahan desa go online. Kemenkominfo memberikan website siap pakai dengan domain berekstensi .id GRATIS selama satu tahun. Program pembiayaan meliputi biaya domain, hosting, dan pendampingan/bimbingan kepada calon pengelola website.
     Bagainana denga website sekolah? Apakah dengan program itu akan banyak sekolah yang memiliki website? Khususnya sekolah, jika hari ini, jaman now, tidak memiliki website maka mungkin sudah ketinggalan zaman. Website bukan hal baru. Apalagi, di lingkungan pendidikan seperti sekolah/madrasah. Ada sekolah yang telah bertahun-tahun memiliki website. Mereka aktif mengunggah berita, video, pengumuman, dan lain-lain tentang sekolahnya. Bahkan, sekolah tertentu memiliki tampilan website yang bagus. Ratusan ribu orang tercatat sudah mengunjungi website tersebut.
     Website sebagai salah satu media sosialisasi atau pemberitahuan. Baik sosialisasi secara internal di sekolah tersebut maupun secara eksternal pada masyarakat. Misalnya jika ada siswa/siswi yang menjuarai lomba tingkat nasional maka foto dan beritanya bisa diunggah di web. Kemudian, dibagikan (share) di sosial media seperti facebook maupun whatsapp agar lebih cepat dikenal.
     Website sebagai media on line memiliki kelebihan. Biaya lebih murah meskipun ini relatif. Misalnya website MAN 2 Nganjuk (www.man2nganjuk.schl.id), per tahun Rp 55.000,-. Hostingnya gratis dengan memanfaatkan fasilitas google. Awalnya pembuatan website menghabiskan biaya sekitar Rp 700.000,-. Dengan harga itu website bisa langsung digunakan.
     Jika dulu koneksi internet masih sulit dan menjadi kendala media on line, sekarang tidak lagi. Kini, orang lebih mudah on line atau terhubung dengan internet dengan handphone (hp). Harga paket internet kartu perdana relatif terjangkau. Kini, orang cenderung berkomunikasi dengan sosial media seperti whatsapp daripada short message servis (SMS). Di warung kopi, bengkel, apalagi sekolah sudah menyediakan wifi gratis. Bahkan, di pelosok desa ada toko kecil memasang tiang antena untuk wifi. Inilah era digital.
     Jangkauan website lebih luas. Bahkan, mendunia. Siapapun, dari belahan bumi manapun bisa bisa mengaksesnya asalnya terhubung dengan internet. Dimanapun dan kapanpun. Orang yang pernah membuka website sekolah kemungkinan bisa menceritakan pada orang yang belum tahu. Istilahnya getok tular. Siswa/siswinya, gurunya, wali murid, stakeholder, dan lain-lain bisa mengaksesnya.
     Profil madrasah, visi misi madrasah, guru dan staf bisa di tampilkan di website. Prestasi, kegiatan, alumni, dan lain-lain bisa ditampilkan di website. Apalagi setingkat sekolah menengah atas (SMA) atau madrasah aliyah (MA). Banyak bakat seni (musik, tari, suara, film, sastra, dll), prestasi, yang diukir oleh siswa/siswinya maupun gurunya. Misalnya ada siswa/siswi yang menampilkan Tari Saman maka bisa dibuat video dan diunggah di youtube secara gratis dan tautannya bisa di link ke website. Konten website pun dapat diperbarui dan kontennya “abadi” selama tidak dihapus. Bisa dibaca, dilihat, ditonton sampai kapanpun. Mungkin dengan itu pula, melalui website mampu menarik minat calon peserta didik baru saat tahun ajaran baru.
     Website mampu menampilan citra yang positif sebuah sekolah. Dalam hal ini tentu tidak dimaknai secara sempit seperti pamer sekolah atau sombong. Misalnya jika memublikasikan siswa/siswi yang berprestasi di website merupakan bentuk penghargaan terhadap siswa/siswi tersebut. Bahkan, jika dikelola dengan baik sebuah website juga mampu menjadi media dakwah. Misalnya di website ada tulisan yang membahas tentang ilmu fikih.
     Namun, kembali pada hakikat website sebagai media atau alat. Website juga bergantung pada pengelolaannya. Perlu ada orang yang rajin dan aktif menulis berita, mengarsipkan foto, mempercantik tampilan website, mempublikasikan foto, mengedit video, mengunggah video. Juga mengelola sosial media sebagai sarana publikasi. Tidak mungkin sebuah website ditangani oleh satu orang saja. Pengelolaan dan pengembangan website adalah kerja tim. Pengelola bisa siapapun. Bisa guru, orang TU, siswa/siswi, atau siapapun sebagai kontributor yang berhasrat dalam dunia tulis menulis. Namun, perlu dewan redaksi yang biasanya di bawah wakil kepala humas.
     Jika di suatu sekolah terdapat ekstrakurikuler jurnalistik maka bisa jadi lebih mudah. Kegiatan-kegiatan tertentu bisa meminta bantuan anggota jurnalis untuk memotret kegiatan. Bahkan, bisa dilatih untuk menulis berita. Hal itu juga dilakukan untuk melatih siswa/siswi yang berbakat, berminat dalam bidang jurnalistik.
     Disamping itu juga perlu kebijakan dari pihak sekolah untuk mendukung website sekolahnya. Misalnya memberikan anggaran khusus untuk koneksi internet, kamera, kamera video. Disamping itu, mungkin perlu ada lomba website atau semacam apresiasi dari lembaga yang menaunginya. Misalnya kategori sekolah dengan tampilan website terbaik, kategori konten berita terbaik, kategori pembaruan atau update berita terbaik, kategori update video terbaik, dan lain-lain untuk memacu pengelolaan website. Jadi, minat sekolah untuk memiliki website juga bergantung beberapa hal tersebut.
Puguh Utomo S.Sos., pengajar sosiologi, pembina jurnalistik, tim pengelola www.man2nganjuk.sch.id


Kamis, 21 Desember 2017

Yossi dan Burung Hantu

           
MAN 2 Nganjuk – Tak banyak yang punya kegemaran seperti Yossi Permana yang sekarang duduk di kelas XII IPA 2 MAN 2 Nganjuk. Yossi punya hobi memelihara burung hantu (owl) atau di Jawa dikenal dengan kukuk beluk. Saat ini dia memiliki tiga ekor Burung Hantu. Masing-masing Black Elroy (jenis strik seloputro), Black Eljoy (jenis celepuk), dan Neo (jenis brand owl). Kurang lebih satu tahun ini Yossi memelihara Burung Hantu.
            Di antara ketiganya jenis strik seloputro yang paling mahal. Dia membeli dari Pasuruang seharga 1 juta. Burung jenis itu biasanya hidup di gua-gua di pegunungan. Jenis Celepuk seharga 150 ribu dan  jenis brand owl (dares) seharga antara 300 – 400 ribu. Celepuk dan Dares merupakan jenis lokal.
“Burung Hantu itu lucu. Dia terlihat seram karena masih memercayai mitos dan mistis. Saya suka dengan warna dan corak bulunya. Saya juga suka dengan karakteristik burung hantu. Misalnya kemampuan berburu mangsa di malam hari yang minim cahaya. Burung Hantu juga mampu terbang tanpa suara. Karenanya disebut sebagai King of The Night,” paparnya.
            Yossi juga menjadi anggota dari Owl Nganjuk Community (ONC). Ada sekitar 20 anggota ONC. Bahkan, ada 2 di antaranya cewek. Terkadang mereka bertemu di Alun-Alun Nganjuk. ONC antara lain bertujuan mengenalkan pada masyarakat tentang Burung Hantu di Indonesia dan menepis mitos dan mistis tentang Burung Hantu.
     Yossi biasanya memberi makan burung peliharaannya saat sore. Kalau sore belum diberi makan maka diberi makan pada malam harinya. Makanannya biasanya burung puyuh dan tikus putih. Biasanya untuk ketiga ekornya Yossi menghabiskan sampai 10 ekor burung puyuh. Biasanya burung puyuh dibelinya dari anggota ONC. Untuk tikus putih terkadang beli di pasar burung di Kecamatan Nganjuk. Terkadang dia membeli tikus putih di kawasan Kecamatan Bagor seharga Rp 4.000,- per ekor. (pg)
Galeri foto: 









Jumat, 15 Desember 2017

Traichynella Mellyagrina Tesyanica: Kuliah Melatih Membagi Waktu

           
MAN 2 Nganjuk – Namanya unik. Traichinella Mellyagrina Tesyanica. Panggilanya Echi. Putri dari Bpk. Heri Setyo Purwoko ini merupakan alumnus MAN 2 Nganjuk tahun 2016. Saat ini, Echi saat ini duduk di semester III pada Program Diploma Pelayaran, Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan (KPN) Universitas Hang Tuah, Surabaya.
            “Syarat untuk masuk itu ada tes akademik, psikotes, samapta (tes fisik seperti lari, push up, dll), dan kesehatan. Menurut saya kuliah di situ enak. Kita diajarkan membagi waktu karena banyaknya kegiatan,” tutur Echi. 
     Menurutnya anak IPS maupun anak IPA bisa masuk di jurusan KPN. Kecuali jurusan nautik dan teknik diutamakan dari jurusan IPA. Kemudian, terkait kesempatan bekerja bagi lulusannya, menurut anak pertama dari tiga bersaudara ini untuk jurusan KPN setelah lulus kesempatan bekerja masih luas. Misalnya bisa bekerja di pelabuhan seperti otoritas pelabuhan, syahbandar, perusahaan pelayaran, dll. (pg)
Galeri foto: 


Selasa, 12 Desember 2017

Gobak Sodor Paduan Suara Awali Class Meeting 2017

           
MAN 2 Nganjuk – Gobak Sodor mengawali hari pertama class meeting di halaman madrasah (12/12). Class meeting digelar selama tiga hari. Mulai 12 s.d. 14 Desember 2017. Class meeting ini diikuti oleh perwakilan kelas X. Diwaktu yang hampir bersamaan, kelas XI mengikuti studi kampus dan wisata religi 11 s.d. 15 Desember 2017. Sementara kelas XII 12 s.d. 14 Desember melaksanakan pengabdian masyarakat (PM) di Desa Sonobekel, Kec. Tanjunganom, Kab. Nganjuk. 
            Hari pertama diselenggarakan lomba gobak sodor. Gobak sodor ini terdiri atas 6 orang putri. Permainan ini juga bertujuan melestarikan permainan tradisional Indonesia. Paduan suara terdiri dari 20 orang campuran putra dan atau putri dan 1 orang dirigen. Lagu pertama yang wajib dinyanyikan adalah Indonesia Raya, kedua Mars MAN 2 Nganjuk. Lagu pilihannya Layang Kangen, Alun-Alun Nganjuk, dan Prahu Layar. Hari ketiga lomba bola tangan yang juga terdiri atas 6 orang putri.
         Panitia juga membuat kategori juara supporter terbaik selama lomba. Panitia mengambil juara 1, 2, dan 3 untuk masing-masing kategori lomba. Di hari terakhir class meeting panitia menjadwalkan khataman dan tasyakuran untuk menutup class meeting. (pg)
Galeri foto: 




Tim MAN 2 Juara I Lomba Implementasi Budaya Baca

           
MAN 2 Nganjuk – Tim MAN 2 Nganjuk juara I Lomba Implementasi Budaya Baca tingkat SMA/SMK/MA Se-Kab. Nganjuk (12/12). Tim tersebtu terdiri atas M. Rizal Fathoni (X BCS), M. Rizal Aminul K. (X BCS) dan Indah Nur Sobach (X BCA). Mereka merupakan satu dari 21 tim yang ikut dalam lomba rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kab. Nganjuk.
            “Tim yang seluruhnya kelas X tersebut sebetulnya merupakan cadangan. Mereka hanya berlatih dua minggu. Tim yang akan tampil sebetulnya dari kelas XI. Mereka sudah berlatih dan sudah siap ikut lomba pada pada akhir Nopember 2017 yang lalu. Namun, karena sesuatu hal akhirnya diundur pada 12 Desember 2017. Kami belum pernah juara I. Tahun lalu kami hanya juara III. Namun, kami belajar dari peserta yang waktu itu juara I,” ungkap Titik Nurhayati, pengajar Bahasa Indonesia sekaligus pembina tim. Titik beberapa kali membina tim lomba ini dan mendapatkan juara. 
            “Saat pengundian, kami mendapat nomor urut 15. Kemudian, panitia mengundi judul buku yang harus diresume oleh peserta. Ada 9 judul buku. Kami mendapat judul buku Habibie, Guru Terbesar Saya adalah Otak Saya,” terang Fathoni.
     Setelah itu panitia memberi waktu 10 menit untuk membaca dan meresume buku. Kemudian, mereka diminta di atas panggung untuk menyampaikan hasil resume. Rizal Aminul yang pertama menyampaikan. Dilanjutkan oleh Indah lalu Fathoni. Usai mempresentasikan mereka ditanyai oleh juri. Tidak cukup sampai disitu, mereka diminta mempromosikan budaya membaca dengan menampilkan drama dengan judul Sebaik-Baik Teman Duduk di Setiap Waktu adalah Buku. Mereka melalui rangkaian itu dengan lancar. Itu pula yang membuat dewan juri memutuskan tim dari MAN 2 berhak juara I. Bahkan, mereka mengalahkan tim dari SMA maupun SMK favorit di Kab. Nganjuk. (pg).  
Geleri foto: 


Kakankemenag Pimpin Apel Pemberangkatan PM Ke-5 MAN 2 Nganjuk

           
MAN 2 Nganjuk – Kakankemenag Kab. Nganjuk, H. Barozi memimpin apel pemberangkatan Pengabdian Masyarakat (PM) MAN 2 Nganjuk (12/12). Apel pemberangkatan diikuti oleh peserta PM kelas XII. Apel ini juga diikuti oleh siswa/siswi kelas X yang selama 3 hari ini akan melaksanakan class meeting. Hadir pula saat apel bapak ibu panitia PM beserta panitia class meeting
            “268 siswa/siswi mengikuti PM. PM merupakan kegiatan rutin usai dilaksanakan penilaian akhir semester (PAS) ganjil di bulan Desember. Jika kelas X melaksanakan class meeting, kelas XI melaksanakan studi kampus dan wisata religi maka kelas XII melaksanakan PM,” ucap H. Rochani, Kepala MAN 2 memberikan sambutan saat apel.
            “Laksanakan PM sesuai agenda sebaik-baiknya. Terapkan ilmu yang kalian dapat di madrasah di lokasi yang akan kalian tempati. Saya percaya kalian bisa melaksanakannya. Saya berharap anak-anak MAN 2 Nganjuk mampu berprestasi, mampu melakukan yang terbaik, khususnya selama PM,” papar H. Barozi saat memimpin apel sebelum pemberangkatan.
Pengabdian Masyarakat (PM) ke-5 ini dilaksanakan di Desa Sonobekel, Kec. Tanjunganom, Kab. Nganjuk. Kegiatan sosial rutin tahunan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 12 s.d. 14 Desember 2017, empat hari usai pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil tahun pelajaran 2017/2018. PM diikuti oleh siswa-siswi kelas XII sebanyak 268 orang. Mereka terbagi ke dalam 8 kelompok yang juga akan menempati lebih dari 6 dusun. 
Mereka akan menempati rumah warga. Ada satu rumah yang ditempati oleh 11 orang. Ada pula satu rumah ditempati lebih dari 15 orang. Antara siswa dan siswi terbagi dalam kelompok yang berbeda dan menempati rumah yang berbeda pula. Setiap dusun memiliki satu pendamping dari salah seorang guru.
PM memiliki 5 program utama yang meliputi pengobatan gratis, bakti sosial, bimbingan belajar jenjang sekolah dasar (SD), kegiatan keagamaan seperti mengajar di musholla, dan pembinaan life skills seperti teknik menyulam bayangan. Khusus pengobatan gratis, panitia bekerjasama dengan Klinik Sahabat Keluarga yang berlokasi di Kec. Bagor. Panitia juga memberikan beberapa kitab Al Qur’an untuk ditaruh di beberapa musholla. Selain itu, dalam bakti sosial panitia akan membagikan sembako pada orang yang berhak.
“Kami senang desa kami ditempati PM. Jika ada sesuatu hal jangan malu menanyakan pada kami. Saya anggap kalian semua anak-anak saya,” terang sekretaris desa (sekdes) Desa Sonobekel saat pembukaan di balai desa.
Menurut jadwal hari ketiga, hari terakhir PM akan dilaksanakan pengobatan gratis di balai desa. Bakti sosial juga dilaksanakan di hari terakhir. Siang harinya PM ditutup dengan acara sholawatan di balai desa. (pg)
Galeri foto: 


















Minggu, 10 Desember 2017

Delegasi MAN 2 Masuk 4 Besar Olimpiade PAI 2017

           
MAN 2 Nganjuk – Delegasi MAN 2 Nganjuk masuk 4 besar olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) 2017 di MAN 1 Nganjuk (9/12). Mata palajaran (mapel) yang dilombakan meliputi Qur’an Hadits, Fikih, SKI, Bahasa Arab, dan Akidah Akhlak. Dari 5 mata pelajaran tersebut MAN 2 peringkat 3 mapel fikih atas nama Siska Mutmainah, peringkat 4 mapel SKI atas nama Indah L., peringkat 4 mepel akidah akhlak atas nama Maryam Khusnul I. (pu). 

Jumat, 08 Desember 2017

Sholawat & Ngaji Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW.

            

     MAN 2 Nganjuk – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 1439 H/2017 diisi dengan sholawat dan ngaji, (8/12). Sholawatan dan pengajian dilaksanakan di halaman madrasah. Grup hadrah MAN 2 mengiringi pembacaan sholawat. Acara dengan tema Sholawat dan Ngaji untuk Meneladani Nabi Menuju Generasi Berjiwa Qur’ani ini dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Seluruh siswa/siswi kelas X, XI, dan XII mengikuti kegiatan rutin tahunan ini. Hadir pula para guru dan staf MAN 2.
     Acara diawali pembukaan dengan ummul kitab dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Aqila Armintya Siham kelas X IPA 1. Kemudian, sambutan kepala madrasah, H. Rochani. H. Rochani mengatakan jika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. baru bisa dilaksanakan hari ini (8/12) sebab sebelumnya masih dilaksanakan penilaian akhir semester (PAS) ganjil. Aacra dilanjutkan dengan pembacaan sholawat dan Maulid al-Barzanji.
     Mauidhoh hasanah disampaikan oleh K.H. Ahmad Zamroji. K.H. Zamroji antara lain menyampaikan tentang momentum peringatan Maulid Nabi bagi siswa/siswi. “Generasi saat ini hendaknya bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.,” tuturnya. Acara diakhir dengan mahallul qiyam dan do’a serta penutup. (pg)


            Galeri foto: 








resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut