Dari kiri: Hanafi, Rizal, Zaki dengan motor CB miliknya. Mereka berfoto di halaman parkir MAN 2 Nganjuk |
MAN 2
Nganjuk – Konon modifikasi motor dari merek Honda CB di Kab. Nganjuk sudah
mendunia. Di jalan sering dijumpai orang menunggangi kuda besi dari jenis ini. Di
MAN 2 Nganjuk, ada pula siswa yang “cinta” dengan motor CB. Bahkan, tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk modifikasi.
Satu di
antara siswa yang memiliki motor Honda CB adalah Rizal. Rizal memiliki motor
tahun 2007. “Saya suka motor CB sebab ada nuansa klasik,” ungkapnya. Motornya
Megapro tahun 2007. Rizal memodifikasi motornya menjadi CB tahun 2012. Dia
memodifikasi di bengkel milik saudaranya. Tidak banyak bagian yang dimodifikasi
dari motornya. Misalnya bagian yang
dimodifikasi adalah nomor rangka dan nomor mesin. “Nomor rangka dan nomor mesin
harus sama dengan di STNK,” ungkapnya. Kerangka motornya memakai GL 100. Silindernya
juga ganti miliknya Honda Tiger. Bagian yang lain yang biasa diganti adalah jok
dan lampu. Dia pun merahasiakan biaya modifikasi.
Siswa yang
lain yang juga cinta dengan motor CB adalah Novan Ahzar Hanafi. Siswa yang
dipanggil Hanafi ini menjadikan Honda Mega Pro menjadi motor CB. Hanya mesin
yang dia pertahankan. Rangka motor, knalpot, tangki bahan bakar, dan spion di
ganti. Dia memodifikasi
di kawasan Jatirejo, Kab. Nganjuk. “Mator ini dikendarai enak. Saya suka
bentuknya. Pokoknya jangan biarkan besi tua ini dimusnahkan,” katanya.
Berbeda
dengan Hanafi, Zaki yang kini duduk di kelas XI IPS juga memiliki motor CB
warna oranye. Motor CB miliknya menggunakan mesin Megapro tahun 2005. “Mengendarai
motor CB itu asyik dan bikin percaya
diri. Saya suka karena motor CB itu klasik,” katanya.
Galeri foto: